Jumat 27 Dec 2013 03:35 WIB

Israel Mulai Kerahkan Sistem Pertahanan Udaranya

Israel's Prime Minister Benjamin Netanyahu attends the weekly cabinet meeting in Jerusalem December 22, 2013.
Foto: Reuters/Gali Tibbon/pool
Israel's Prime Minister Benjamin Netanyahu attends the weekly cabinet meeting in Jerusalem December 22, 2013.

REPUBLIKA.CO.ID, JERUSALEM -- Militer Israel pada Kamis mulai menempatkan baterai anti-rudal Iron Dome di wilayah perbatasan selatan dengan Palestina di tengah eskalasi kekerasan dalam sepekan terakhir.

Laman berita Walla melaporkan bahwa beberapa unit baterai dikerahkan ke Ashdod dan Be'er Sehva di selatan Israel, sebagai tambahan atas satu unit baterai yang sebelumnya ditempatkan di Sderot sehari sebelumnya.

Saat memantau latihan militer pada Rabu, Menteri Pertahanan Israel, Moshe Ya'alon mengatakan militer Israel bersiap atas segala kemungkinan seiring memanasnya situasi di perbatasan dengan Jalur Gaza yang dikuasai oleh kelompok milisi bersenjata HAMAS.

Pernyataan tersebut muncul sehari setelah warga sipil Israel yang sedang bertugas memperbaiki pagar perbatasan dengan Palestina ditembak mati oleh penembak jitu Gaza.

Sebagai tambahan, sebuah rudal duluncurkan menuju Dewan Regional Hof Ashkelon di selatan Israel pada Rabu malam, namun tidak menimbulkan korban jiwa maupun luka.

"Kami berlatih, pada saat bersamaan kami terus memantau berbagai sektor dan Jalur Gaza setelah insiden hari Selasa," kata Ya'alon seperti dikutip Walla.

"Kami berharap HAMAS dapat menertibkan warganya, jika tidak maka kami akan bereaksi seperti kemarin, dengan cara yang tegas," katanya.

Dalam aksi kekerasan yang terburuk sejak baku tembak delapan hari pada November tahun lalu, Israel mengerahkan jet tempur, tank, dan tentara untuk enam aset HAMAS di Gaza, termasuk gudang senjata dan sebuah roket peluncur granat bawah tanah.

Media Palestina melaporkan bahwa seorang balita perempuan Palestina berusia tiga tahun merupakan salah satu yang ikut terbunuh dalam searangkaian balasan Israel terhadap kamp pengungsi Maghazi di Jalur Gaza.

Sistem pertahanan udara Iron Dome Israel berkemampuan mengantisipasi rudal dan peluru artileri yang diluncurkan dari jarak 70 km. Perlengkapan militer canggih itu sering digunakan dalam bentrokan Israel-Palestina pada November tahun lalu.

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) Ban Ki-moon pada Selasa menyuarakan keprihatinannya terkait memanasnya situasi di Palestina-Israel sekaligus menegaskan pentingnya komitmen kedua pihak guna mencapai solusi dua negara yang akan mengakhiri kekerasan secara permanen.

sumber : Antara/Xinhua/Oana
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement