REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Badai dan hujan lebat yang menyapu kawasan selatan Prancis, Rabu (25/12), menyebabkan pesawat gagal terbang dan memutus aliran listrik di puluhan ribu rumah.
Sekitar 120 ribu rumah di seluruh penjuru negeri itu tidak memperoleh pasokan listrik pada hari Natal karena arus listrik putus dan banjir melanda di wilayah barat laut Brittany, menurut distributor listrik Prancis ERDF.
Bandara Internasional di Nice telah ditutup, dan semua penerbangan yang masuk dan keluar dibatalkan hingga setidaknya 12.00 GMT karena jarak pandang yang pendek di landasan pacu, kata seorang juru bicara.
Badai melanda Prancis dan Inggris pada hari Selasa, yang menyebabkan lima orang tewas di Inggris dan seorang di Prancis. Hujan deras mengakibatkan pembatalan layanan kereta, penerbangan dan feri. Ribuan orang terbangun karena banjir dan aliran listrik yang putus pada hari Rabu.
Badai surut di utara Prancis pada Rabu tapi terus berlanjut di tenggara Prancis dan Pantai Mediterania, meskipun kekuatan angin telah berkurang.
Badan Meteorologi Perancis, kantor nasional cuaca, mempertahankan status "orange" atau siaga cuaca - status yang mendekati bahaya - yang tertinggi kedua - di bagian Brittany dan tenggara Perancis tetapi menyatakan kebanyakan daerah lain tenang.
Lembaga itu memperingatkan warga untuk waspada pada kekuatan hembusan angin di pegunungan Pyrenees dan kemungkinan gelombang tinggi di sepanjang pesisir Mediteranean.