REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO-- Lebih dari300 tahanan, termasuk reporter Aljazirah Abdulla Al Shami, di Mesir telah melakukan aksi mogok makan. Mereka memprotes perlakuan buruk dan kondisi tak layak penjara yang mereka huni.
Para tahanan, yang melakukan mogok makan sejak Senin (23/12), mengatakan sel mereka penuh dengan serangga. Mereka juga hanya diizinkan untuk ke luar sel setengah jam dalam sehari.
Para tahanan mengatakan dalam satu sel mereka harus berdesakan dengan tahanan lain. Bahkan ada sel yang berisi hingga 60 tahanan. Para tahanan juga dilarang mendapatkan kunjungan keluarga, penyuluhan hukum, perawatan medis, serta sel padat yang tidak sehat.
Pasukan keamanan Mesir telah menangkap ribuan Islamis, termasuk hampir seluruh pimpinan tertinggi Ikhwanul Muslimin, termasuk mantan presiden terguling Muhammad Mursi yang digulingkan pada Juli 3 lalu.
Menurut keterangan Ikhwanul Muslimin beberapa tokoh senior mengambil bagian dalam pemogokan makan para tahanan, termasuk pemodal kaya dan mantan calon presiden Ikhwanul Muslimin Khairat al-Shater, pejabat senior Essam al-Erian, mantan legislator Mohamed Beltagi dan penasehat kepresidenan era Mursi, Essam al-Haddad