Jumat 27 Dec 2013 13:39 WIB

Bangun Lagi Pemukiman Baru, Israel Janji Bebaskan Tahanan Palestina

Tahanan Palestina
Tahanan Palestina

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Israel akan mengumumkan rencana-rencana bagi pembangunan permukiman baru pekan depan, bersamaan dengan pembebasan rombongan ketiga para tahanan Palestina sebagai bagian perundingan perdamaian, kata seorang pejabat, Kamis.

Palestina berulang kali memperingatkan bahwa pembangunan permukiman menghancurkan proses perundingan perdamaian yang ditengahi Amerika Serikat yang dimulai kembali Juli setelah tiga tahun macet.

"Pemerintah Israel akan mengumumkan tender-tender bagi pembangunan baru rumah-rumah di Tepi Barat dan Jerusalem yang bertepatan dengan pembebasan kelompok ketiga para tahanan Palestina," kata pejabat yang tidak bersedia namanya disebutkan kepada AFP.

Pernyataan-pernyataan itu diucapkan beberapa hari setelah Perdana menteri Benjamin Netanyahu berikrar akan tetap melakukan pembangunan permukiman kendatipun Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry dan Uni Eropa menyerukan Israel menahan diri.

"Kita tidak akan menghentikan, walaupun untuk sementara, membangun negara kita dan menjadi lebih kuat, dan membangun perumahan," kata Netanyahu kepada para anggota partai Likud yang dipimpinnya pekan lalu.

Kerry, yang sedang berusaha untuk menjaga perundingan perdamaian telap dilanjutkan, mendesak Netanyahu awal bulan ini" menahan diri sekuat mungkin untuk tidak mengumumkan pembangunan perumahan baru", kata surat kabar Haaretz.

Israel telah diperkirakan akan membebaskan 26 tahanan Palestina pada Ahad, sesuai dengan komitmen-komitmennya dalam proses perdamaian yang didukung AS yang juga menyeru kedua pihak berunding selama sembilan bulan.

Tetapi menurut stasiun televisi Saluran 2 Kamis petang memberitakan diperlukan prosedur bagi pembebasan itu-- menyetujui nama-nama dan mengizinkan 48 jam bagi petisi-petisi pengadilan -- belum dilakukan.

Karena itu pembebasan tersebut tidak akan dilakukan sebelum Selasa malam.

Israel setuju membebaskan 104 tahanan Palestina dalam perundingan perdamaian, dan telah membebaskan 52 orang dalam dua kelompok terpisah.

Setelah kelompok ketiga dibebaskan, para tahanan lain yang masih mendekam di penjara akan dibebaskan pada Maret 2014.

Pembebasan-pembebasan sebelumnya dilakukan pada Agustus dan Oktober disertai dengan pengumuman-pengumuman Israel bagi pembangunan rumah-rumah baru di daerah yang Palestina akan jadikan bagian dari negara Palestina pada masa depan, yang memicu kecaman Internasional dan para pejabat Palestina mengatakan rencana pembangunan permukiman Israel itu merusak proses perdamaian.

Surat kabar Israel, Maariv yang mengutip pernyataan seorang pejabat penting mengatakan Netanyahu sebelumnya menyetujui imbauan-imbauan AS dan Uni Eropa untuk menangguhkan pengumuman bagi pembangunan rumah baru, tetapi mengubah sikapnya atas tekanan dari mitra-mitra koalisinya agar proyek tetap dilaksanakan untuk tidak "menandakan kelemahan".

Sementara itu aksi kekerasan lintas perbatasan antara Israel dan Jalur Gaza meningkat.

Menteri Pertahanan Moshe Yaalon mengatakan,Kamis Israel tidak akan menyetujui "sekecil apapun teror dari jalur Gaza". "Jika tidak ada ketenangan di Israel, juga tidak akan ada ketenangan di Gaza," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement