Sabtu 28 Dec 2013 16:26 WIB

Pemberontak Sudan Selatan Tolak Gencatan Senjata

Riek Machar
Foto: EPA/Philip Dhil
Riek Machar

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pemimpin pemberontak Sudan Selatan, Riek Machar, Jumat menolak mengatakan apakah ia akan berkomitmen untuk gencatan senjata dengan pemerintah. Dia beralasan bahwa gencatan senjata apapun harus dipantau.

Berbicara kepada BBC, mantan wakil presiden negara terbaru di dunia itu juga menyerukan semua sekutunya yang ditangkap dibebaskan.

"Gencatan senjata perlu dipantau. Sikap saya adalah gencatan senjata seharusnya dinegosiasikan sehingga mekanisme diatur di tempat untuk memantau itu," kata Machar kepada BBC World Service melalui telepon satelit, dari apa yang dia katakan adalah lokasi di "semak".

"Kedua, saya mengatakan kepada mediator bahwa agar pembicaraan dimulai dengan baik. maka (presiden) Salva Kiir melepaskan tahanan politik," kata Machar dengan menambahkan bahwa ia menyadari dua tahanan telah dibebaskan oleh pemerintah.

Para pemimpin Afrika Timur mengumumkan bahwa pemerintah Sudan Selatan setuju untuk gencatan senjata segera setelah hampir dua pekan pertempuran sengit dengan pemberontak.

Mereka juga memberi Machar dan Presiden Kiir empat hari untuk mengadakan pembicaraan tatap muka dan menghentikan pertempuran.

Ketikan ditanya oleh BBC apakah pihaknya akan terus berjuang, Machar menjawab,''Yah, ini bukan apa yang saya katakan".

" Apa yang saya katakan adalah hal-hal dari gencatan senjata selalu diserahkan kepada delegasi,'' katanya. ''Gencatan senjata akan kredibel jika ada kebutuhan untuk mekanisme atau kita akan menipu diri kita sendiri."

sumber : Antara/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement