Sabtu 28 Dec 2013 16:30 WIB

Cina Longgarkan Kebijakan Satu Anak dan Kerja Paksa

Bendera Cina
Bendera Cina

JAKARTA--Komite legislatif tertinggi Cina secara sah pada Sabtu menyetujui untuk melonggarkan kebijakan satu anak yang kontroversial di negara berpenduduk terbanyak di dunia dan menghapus kamp-kamp "pendidikan kembali melalui kerja paksa," tulis media negara.

Keputusan itu diambil oleh komite di Kongres Rakyat Nasional, parlemen Cina, pada akhir sidang enam hari, kantor berita Cina Xinhua melaporkan.

Reformasi atas kebijakan satu anak akan mengizinkan pasangan apakah orangtua yang tak memiliki saudara kandung untuk mempunyai dua anak. Kebijakan itu menghapus kebijakan keluarga berencana yang diberlakukan lebih tiga dekade lalu untuk mencegah kelebihan penduduk di negara itu.

Para narapidana yang sedang menjalani masa tahanan akan dibebaskan setelah kebijakan penghapusan pendidikan kembali melalui kerja paksa yang dikenal dengan nama "laojiao" diberlakukan, tulis Xinhua. "Sisa masa tahanan mereka tidak akan diberlakukan lagi," katanya mengutip resolusi NPC.

Cina berpendapat pembatasan satu anak telah menahan pertumbuhan populasi dan mendukung perkembangan cepat dari negeri dengan jumlah penduduk miskin relatif besar menjadi ekonomi terbesar kedua di dunia.

Hingga kini, undang-undang telah melarang pasangan memiliki lebih dua anak walau ada perkecualian bagi pasangan di mana para pasangan tidak memiliki saudara kandung dan juga bagi suku minoritas serta pasangan di desa yang anak pertamanya seorang perempuan.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement