REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Seorang remaja Lebanon yang sempat mengunggah foto selfie (diri sendiri) bersama teman-temannya sebelum peristiwa pengeboman mobil di Beirut akhirnya meninggal.
"Jumlah korban serangan tersebut bertambah menjadi tujuh orang setelah meninggalnya Mohammad Al Chaar pagi ini, yang wafat karena luka yang dialaminya di Rumah Amerika di Beirut," lapor kantor berita resmi Lebanon, NNA, Sabtu (28/12).
Setelah pengeboman di pusat kota Beirut pada Jumat itu, juru foto AFP melihat remaja berusia enam belas tahun itu terbaring aspal dengan kepala yang berdarah, sebelum dibawa ke rumah sakit akibat menderita cedera yang cukup serius.
Chaar teridentifikasi secara online sebagai salah satu dari empat remaja yang sedang berpose selfie di depan mobil yang beberapa saat kemudian meledak.
Foto itu kemudian viral di internet dan konfirmasi terhadap kematiannya mengundang penghormatan di jejaring sosial seperti Twitter dan Facebook.
Mohammad Chatah merupakan salah satu dari enam korban yang tewas dalam pengeboman tersebut. Dia adalah mantan menteri keuangan dan bekas utusan khusus untuk Washington ketika masih menjabat sebagai penasihat mantan perdana menteri Saad Hariri.
Puluhan orang juga dilaporkan terluka dalam bom mobil tersebut, yang menurut pihak berwenang disebabkan oleh 50-60 kilogram bahan peledak.
Chatah dijadwalkan untuk dimakamkan di kompleks pemakaman yang sama dengan ayah Saad, Rafiq Hariri, pada Ahad (29/12). Sementara Mantan perdana menteri Rafiq Hariri juga tewas akibat bom bunuh diri di Berut pada 14 Februari 2005.