Ahad 29 Dec 2013 06:52 WIB

Menlu AS Akan Kembali ke Bicarakan Perdamaian Israel-Palestina

John Kerry
Foto: Reuters/Jacquelyn Martin
John Kerry

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) John Kerry dijadwalkan kembali melakukan lawatan ke Israel dan Palestina pada Tahun Baru. Guna mendesak pembicaraan damai yang dibayang-bayangi tenggat waktu sembilan bulan.

"Pada 1 Januari, Menlu John Kerry akan bertolak ke Jerusalem guna bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Ramallah guna bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas," kata Juru Bicara Kemenlu AS, Jen Psaki, Sabtu (28/12).

"Dalam pertemuan tersebut, Menlu akan membahas sejumlah poin negosiasi soal status final Israel Palesitna yang masih berlangsung, disamping beberapa isu lain," katanya dalam pernyataan.

Setelah berhasil meyakinkan kedua pihak untuk kembali ke meja perundingan, Kerry terus mendesak Israel dan Palestina agar dapat mencapai kesepakatan damai menjelang tenggat waktu yang ditetapkan pada akhir April.

Sebelumnya, seorang pejabat Palestina mengatakan kepada AFP bahwa Kerry akan bertemu dengan Abbas pada 4 Januari dalam kunjungan kesepuluhnya ke wilayah tersebut sejak Maret.

Psaki tidak merinci berapa lama kunjungan Menlu AS itu ke Israel, tetapi sumber dari pihak palestina sendiri mengatakan kunjungan tesebut akan berlangsung selama beberapa hari.

Situasi di Israel-Palestina sendiri sempat memanas pekan lalu, ketika seorang warga sipil Israel ditembak mati oleh penembak jitu dari Gaza ketika sedang membetulkan pagar perbatasan.

Insiden tersebut membuat Israel berang dan merespon dengan mengerahkan jet tempur, tank, dan tentara untuk menyerang enam aset HAMAS di Gaza, termasuk gudang senjata dan sebuah roket peluncur granat bawah tanah.

Seorang balita perempuan Palestina juga dilaporkan menjadi korban serangan Israel tersebut. Sementara aksi balas membalas serangan lintas perbatasan masih terjadi hingga Kamis (26/12), ketika dua serangan udara dilakukan Israel guna membalas tembakan roket gerilyawan Gaza.

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki Moon berkali-kali menekankan agar kedua pihak saling menahan diri dan berkomitmen penuh dalam mencapai solusi dua negara guna mengakhiri kekerasan secara permanen di wilayah yang dilanda konflik selama hampir lebih dari empat dekade itu

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement