REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA -- Insiden kaburnya tahanan dari pusat penahanan imigrasi Australia Barat kembali terulang. Ini merupakan insiden kedua dalam beberapa bulan terakhir. Sejumlah kalangan mengkhawatirkan kualitas keamanan di fasilitas tersebut.
Dua tahanan warga Vietnam diketahui melarikan diri dari Pusat Imigrasi Bukit Yongah di Northam, 90 kilometer dari Perth, Jum’at (27/12). Salah satu dari tahanan itu berhasil ditangkap kembali dalam kurun waktu 24 jam, namun seorang tahanan lagi hingga kini masih buron. Empat bulan lalu (17/8/), lima orang tahanan melarikan diri dari fasilitas yang sama. Insiden ini memicu upaya pencarian selama beberapa hari.
Presiden Northam shire, Steven Pollard mengatakan pihaknya sangat khawatir telah terjadi kebocoran di fasilitas tersebut. "Pagar pengamanan di fasilitas itu memang sangat penting, fakta kalau pengamanan di sana tidak berfungsi tentu saja sangat mengkhawatirkan,” kata Pollard.
Pollard mengatakan insiden terakhir mengindikasikan keamanan di fasilitas itu perlu diperkuat. "Sejauh ini tahanan yang kabur memang tidak berbuat keresahan di masyarakat. setidaknya itu yang terjadi dengan lima tahanan yang kabur kemarin. Tapi selalu ada kekhawatiran ketika ada tahanan yang kabur karena seharusnya mereka berada di dalam fasilitas yang terjaga aman,” tegasnya.
Menteri imigrasi Australia, Scott Morrison mengatakan pihaknya akan menyelidiki insiden kaburnya tahanan ini dan akan akan meminta penjelasan dari pengelola keamanan yang disewa untuk menjaga fasilitas tersebut, Serco.