Ahad 29 Dec 2013 16:31 WIB

Libya Bebaskan Empat Tentara AS

Bendera Libya
Bendera Libya

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Empat personil militer Amerika Serikat dibebaskan setelah ditahan sebentar oleh pemerintah Libya , kata Departemen Luar Negeri AS, Sabtu.

Juru bicara Deplu Jen Psaki, yang beberapa jam sebelumnya mengumumkan penahanan para personil militer AS, tidak mengatakan mengapa mereka ditahan, kendatipun surat kabar The New York Times memberitakan insiden itu terungkap setelah satu pertengkaran di satu pos pemeriksaan di mana terjadi penembakan. "Semua empat personil militer AS yang ditahan di tempat tahanan pemerintah Libya telah dibebaskan," kata Psaki dalam satu pernyataan Sabtu tengah malam. "Kami masih berusaha mengetahui dengan pasti fakta tentang insiden itu."

Menurut Psaki, ke empat serdadu itu "sedang melakukan operasi di satu daerah dekat Sabratha sebagai bagian dari kesiagaan keamanan ketika mereka ditahan." Surat kabar itu, yang mengutip seorang saksi mata dan seorang pejabat pemerintah Presiden Barack Obama yang tidak disebut namanya, mengatakan satu kendaraan hancur ketika terjadi penembakan itu.

Sabratha, yang terkenal dengan reruntuhan Romawinya terletak 65 km barat ibu kota Tripoli. Seorang pejabat AS, yang tidak bersedia namanya disebutkan mengemukakan kepada AFP bahwa empat tentara AS itu dibebaskan hanya dua jam setelah Deplu mengumumkan penahanan mereka.

Staf militer itu ditugaskan pada tim keamanan di kedubes AS di Tripoli dan mungkin sedang melacak rute-rute penyelamatan bagi kemungkinan digunakan para diplomat nanti, kata surat kabar itu sebelumnya mengutip pernyataan para pejabat AS yang nama-nama tidak disebutkan. Para personil itu ditahan di satu pos pemeriksaan dan dipindahkan ke kementerian dalam negeri, kata The Times.

Para warga AS di Libya telah menjadi sasaran sejak tahun 2011,ketika pemerintah orang kuat Muammer Gaddafi digulingkan oleh kelompok-kelompok pemberontak lokal yang didukung AS dan serangan udara NATO.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement