REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Rusia, Vladimir Putin, memerintahkan lembaga penegak hukum untuk mengambil semua langkah yang diperlukan demi menjamin keamanan setelah insiden bom bunuh diri di Stasiun Volgograd.
Akibat perisitwan itu 16 orang tewas seketida di lokasi kejadian, demikian kantor berita Rusia, RIA, mengutip juru bicara Presiden Putin, Ahad (29/12).
Sang juru bicara, Vladmiri Kolesnikov, menyatakan keamanan akan ditingkatkan di stasiun-stasiun kereta api dan dan bandara menyusul serangan tersebut. Aksi ini adalah pengeboman mematikan kedua di Volgograd hanya dalam jarak dua bulan.
Sementara juru bicara Komite Penyelidik Rusia, Vladimir Markin, mengatakan petugas telah melakukan penyelidikan atas tindakan teror terbesar yang melanda Rusia dalam tiga tahun terakhir.
"Seorang wanita yang sedang menuju detektor logam melihat petugas dan meledakkan dirinya dengan bahan peledak karena khawatir ketahuan membawa bahan peledak," kata Markin dalam siaran televisi.
Dokter dan polisi mengonfirmasi 16 orang tewas dan sebanyak 45 orang luka akibat ledakan bahan peledak yang setara dengan 10 kilogram TNT itu.