Senin 30 Dec 2013 15:13 WIB

Rusia Buru Doku Umarov

Rep: Elba Damhuri/ Red: Hafidz Muftisany
Petugas keamanan memberi garis batas lokasi insiden bom bunuh diri di Stasiun Volgograd, Rusia.
Foto: AP PHOTO
Petugas keamanan memberi garis batas lokasi insiden bom bunuh diri di Stasiun Volgograd, Rusia.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Aparat Rusia telah mengidentifikasi pelaku bom bunuh diri di Volgograd sebagai bagian jaringan dari Chechnya. Satu nama yang kini menjadi buruan aparat Rusia adalah Doku Umarov, pemimpin grup Kerajaan Kaukasus, pemberontak dari Chechnya.

Pada Juli tahun ini, Umarov bersumpah untuk melakukan tekanan-tekanan dan serangan-serangan hebat di Rusia. Perhelatan Olimpiade musim dingin di kota Sachi pada Februari mendatang dijadikan momentum untuk mewujudkan aksinya itu.

"Nama itu (Umarov) yang kini semakin diburu aparat Rusia," kata satu orang dalam pemerintahan Rusia kepada Interfax, Senin (30/12). Menurut dia, Umarov tergolong lihai dan susah dilacak keberadaannya.

Departemen Luar Negeri AS menyebut Kerajaan Kaukasus sebagai kelompok teroris asing. Deplu AS juga ikut memburu Umarov dengan ganjaran hadiah 5 juta dolar AS bagi yang memberikan informasi tempat persembunyian Umarov.

Umarov dituding mengorganisasikan bom bunuh diri di dekat kantor menteri dalam negeri Rusia pada Mei 2009. Ia juga dianggap terlibat pada pengeboman di Bandara Demodedovo, Moskow, Rusia, menewaskan 36 orang, pada 2012.

Pada 2010, Umarov bersama grupnya diduga mengebom kereta bawah tanah di Moskow yang menewaskan 40 orang. Setahun sebelumnya, Ia terlibat pengeboman kereta Nevsky Express yang membunuh 28 orang.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
sumber : CNN/BBC
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement