Senin 30 Dec 2013 15:52 WIB

Mesir Serukan Pilpres Sebelum Pemilihan Parlemen

Rep: Gita Amanda/ Red: Mansyur Faqih
Adly Mansour
Foto: AP/Amr Nabil
Adly Mansour

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO-- Presiden sementara Mesir Adly Mansour mengatakan, pilpres akan dilakukan sebelum pemilihan parlemen. Ini merupakan sinyal resmi pertama yang dapat mengubah rencana transisi setelah kudera militer 3 Juli lalu.

Para pendukung usulan ini mendorong untuk pilpres dilakukan lebih dulu sebelum pemilihan parlemen. Pernyataan tersebut dikeluarkan di tengah berbagai aksi oposisi pendukung presiden terguling Muhammad Mursi.

Mansour sebelumnya menetapkan jadwal pada Juli dan menyerukan digelarnya referendum untuk menentukan amandemen konstitusi. Kemudian pemilihan parlemen akan dilakukan dua bulan sebelum pilpres. Penentuan konstitusi dijadwalkan pada 14-15 Januari. 

Namun, Mansour menyatakan pemilihan presiden akan digelar lebih dulu sebelum pemilihan parlemen. Pemerintah yang didukung militer disebut tengah bersiap beralih dari rencana transisi. Selama ini pemerintah telah berulang kali menekankan komitmennya terhadap rencana transisi dan menawarkannya sebagai dukungan untuk demokrasi.

Dilansir dari The New York Times, analis mengatakan peralihan urutan pemilu dapat membantu pemimpin Mesir untuk mempertahankan kontrol lebih ketat atas hasilnya. Pilpres lebih dulu, dapat memberi kesempatan presiden baru terpilih untuk mempengaruhi susunan parlemen.

Salah satu calon presiden yang paling sering disebut adalah Menteri Pertahanan Mesir, Jenderal Abdul Fattah al-Sissi. Namun, Sissi belum menyatakan apakah ia akan maju dalam pemilu.

Mansour mengatakan rencana pilpres lebih dulu, akan segera disahkan. Namun baik pilpres atau parlemen akan diselenggarakan dalam waktu enam bulan dari ratifikasi rancangan konstitusi yang rencananya digelar Januari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement