Selasa 31 Dec 2013 07:52 WIB

AS Kecewa Atas Kunjungan Abe ke Kuil Yasukuni

Kuil Yasukuni di Tokyo
Foto: Wikipedia
Kuil Yasukuni di Tokyo

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat kecewa atas kunjungan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, ke Kuil Yasukuni, yang merupakan tempat penghormatan bagi para pahlawan perang Jepang, kata Kemenlu AS, Senin (30/12).

"Kami kecewa bahwa pemimpin Jepang telah mengambil tindakan yang dapat memperburuk ketegangan dengan negara tetangga mereka," kata juru bicara Marie Harf dalam jumpa pers, seperti dilansir dari Xinhua, Selasa (31/12). Harf juga menambahkan bahwa berdasarkan pemilihan kata yang digunakan maka pesan AS kepada Jepang sudah sangat jelas.

Kunjungan Abe ke Kuil Yasukuni, Kamis lalu, mengundang kritik dan kecaman keras, terutama dari negara tetangga mereka Cina dan Korea Selatan. Mereka merasa terlukai atas sikap Abe yang dianggap memuja para penjahat perang kelas satu yang menginisiasi dan menjalankan agresi serta kolonialisme Jepang semasa Perang Dunia II.

Abe sendiri mengaku kunjungannya ke Yasukuni pada Kamis merupakan bentuk ziarah terhadap para korban perang yang mengabdikan jiwanya untuk Jepang. Usai melakukan kunjungan tersebut, Abe mengatakan bahwa dia memandang hubungan dengan Cina dan Korea Selatan sebagai sesuatu yang penting.

"Amerika Serikat berharap baik Jepang dan negara tetangganya dapat menemukan cara untuk mengatasi isu dari masa lampau yang sensitif itu serta melanjutkan upaya untuk memperbaiki hubungan mereka dan mendorong kerja sama," kata Harf. Dia mengatakan, AS paham akan ungkapan penyesalan Abe terhadap masa lalu dan penegasan komitmen Jepang terhadap perdamaian.

AS dan Jepang merupakan sekutu dan kawan yang sangat berharga dan keduanya tengah fokus dalam hubungan yang membawa situasi ke arah yang lebih baik, sehingga negara lain di kawasan dapat bekerja sama dalam kerangka yang konstruktif.

Cina sendiri bereaksi keras atas kunjungan Abe yang kontroversial itu dengan menolak kemungkinan dialog langsung para pemimpin Cina dengan Abe. "Terhadap sosok pemimpin Jepang semacam dia (Abe), rakyat Cina tentu tidak akan menyambutnya, sehingga para pemimpin Cina tak diragukan lagi enggan untuk berbicara dengan dia," kata Qin dalam jumpa pers rutin, Senin.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement