REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG -- Seorang pria tua terkena bentuk ringan akibat flu burung dalam kasus pertama dari jenisnya selama empat tahun, para pihak berwenang di Hong Kong mengatakan pada Senin (30/12).
“Kami sekarang menyelidiki kasus manusia yang dikonfirmasi influenza A H9N2, yang dialami seorang pria berusia 86 tahun,” Leung Ting-hung, seorang pengendali Centre for Health Protection kota, mengatakan pada wartawan.
H9N2 adalah subtipe flu burung yang terutama menyerang bebek dan ayam tetapi bisa menyerang manusia yang menyebabkan gejala ringan.
Menurut Leung, menurut hukum Hong Kong, infeksi tersebut harus diumumkan ke publik.
Sejak tahun 1999 Hong Kong telah melaporkan tujuh kasus serupa, yang terakhir, kata Leung, dilaporkan pada tahun 2009.
Pria yang tinggal di kota selatan Cina Shenzhen yang berbatasan dengan Hong Kong, didiagnosa terkena penyakit setelah kembali dari Hong Kong pada hari Sabtu.
Saat ini pria itu dalam kondisi stabil di ruang isolasi. “Ketika suhu dingin dalam beberapa pekan terakhir, kami menduga mungkin ada kasus flu burung lain yang terdeteksi,” kata Leung.
Pada hari Kamis, pihak kota melaporkan kematian pertama dari virus H7N9, yaitu virus flu burung yang lebih serius.
Korban pria itu telah kembali dari Shenzhen, sebagai seorang wanita yang terkena virus H7N9, kasus pertama kali yang dilaporkan di Hong Kong. Dia masih di rumah sakit dalam kondisi stabil.
Para ilmuwan telah memperingatkan bahwa flu burung berpotensi menyebabkan pandemik jika bermutasi menjadi bentuk yang mudah menular antar manusia.