REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Lima lagi orang di Arab Saudi dan satu di Uni Emirat Arab terinfeksi dengan virus berpotensi mematikan, sindrom pernafasan Timur Tengah (MERS). Badan Kesehatan Dunia mengumumkan data terbaru pada Selasa (31/12).
Infeksi terbaru, termasuk satu kasus fatal yang menimpa pria Saudi berusia 73 tahun dan tiga pekerja medis Saudi--yang tak menunjukkan gejala-gejala memburuk, menaikkan jumlah kasus penyakit pernafasan ke 176, di mana 74 pasien telah meninggal, demikian badan kesehatan PBB Itu.
Mers muncul di kawasan Timur Tengah pada 2012 dan berasal dari keluarga yang sama dengan virus Sars. Penyakit ini dapat menimbulkan batuk, demam dan peneumonia.
Meski jumlah infeksi Mers oleh virus Corona di dunia relatif kecil, kematian yang mencapai 40 persen dalam kasus infeksi dan penyebaran virus di luar Timur Tengah menyebabkan ilmuwan dan pakar kesehatan publik tetap waspada.