Rabu 01 Jan 2014 17:59 WIB

Australia Kutuk Pertemuan Partai Wikileaks dengan Bashar Al-Assad

Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop
Foto: Reuters
Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop telah mengutuk pertemuan antara delegasi Partai WikiLeaks dengan Presiden Suriah Bashar al - Assad di Damaskus sebagai "ceroboh" dan "kontraproduktif".

Delegasi itu, yang dilaporkan termasuk John Shipton, ayah pendiri WikiLeaks Julian Assange, bertemu dengan Bashar pada 23 Desember, menurut sebuah informasi yang diunggah di akun jejaring sosial Twitter milik presiden Suriah itu.

Partai WikiLeaks, yang dibentuk sebagai bagian dari kampanye Assange yang gagal dalam pemilihan umum parlemen Australia pada bulan September, itu tidak sama dengan kelompok peniup peluit yang mengaku tidak mengetahui atau menyetujui pertemuan itu.

Bishop mengatakan tindakan delegasi itu mempertaruhkan keterlibatan Australia dalam konflik Suriah yang telah menewaskan lebih dari 130 ribu orang sejak dimulai pada Maret 2011, menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia . "Ini adalah hal yang sangat sembrono untuk sebuah organisasi yang terdaftar sebagai partai politik di Australia untuk mencoba dan melibatkan dirinya dalam konflik mengerikan di Suriah untuk tujuan-tujuan politik mereka sendiri," kata Bishop, menurut Australian Broadcasting Corporation, Rabu (1/1).

"Ini sudah tentu kontra-produktif. Hal ini tidak mendukung sanksi terhadap rezim yang telah dijatuhkan Australia, dan bahkan beresiko mengecilkan sanksi terhadap rezim, dan berisiko menyelaraskan Australia dengan salah satu pihak dalam konflik di Suriah, suatu sikap yang tidak akan kita lakukan," tambah Bishop.

Laman Partai WikiLeaks mengatakan pertemuan itu bertujuan untuk menunjukkan solidaritas dengan rakyat Suriah dan menyuarakan penentangan terhadap intervensi militer Barat . "Partai WikiLeaks adalah partai pertama di Australia yang memperingatkan konsekuensi mematikan dari setiap intervensi militer Barat di Suriah," katanya dalam sebuah pernyataan yang diunggah pada 22 Desember di lamannya .

Pernyataan itu kemudian melanjutkan dengan mempertanyakan kredibilitas alasan intervensi tersebut berdasarkan laporan yang tidak berdasar tentang penggunaan senjata kimia oleh militer Suriah terhadap warga sipil Suriah. "Alasan yang sama yang ternyata tidak lebih dari rekayasa dan kebohongan" telah digunakan untuk membenarkan perang pimpinan Amerika Serikat di Irak," menurut partai itu.

Partai oposisi Australia, Partai Buruh, Selasa, juga menggambarkan pertemuan itu sebagai tidak bertanggung jawab."Rezim Assad telah banyak dikritik dan telah dikritik di seluruh dunia," kata anggota parlemen Partai Buruh Chris Bowen.

"Bagi sebuah partai politik Australia untuk menilai adalah masuk akal untuk pergi dan melakukan pertemuan serta mencoba dan memberikan beberapa legitimasi, adalah sesuatu yang saya pikir harus mereka jelaskan," tambah Bowen.

sumber : Antara/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement