Kamis 02 Jan 2014 00:14 WIB

Begini Cara Relawan Indonesia Hibur Pengungsi Palestina

Sebuah film tentang Palestina (ilustrasi)
Foto: crethiplethi.com
Sebuah film tentang Palestina (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim gabungan relawan Indonesia dari Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP), Adara Relief International, dan Pelajar Islam Indonesia (PII) memberikan bantuan sekaligus menghibur para pengungsi di Palestina dan Suriah.

Koordinator Tim Relawan Kemanusiaan Azhar Suhaimi dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Rabu, mengatakan tim relawan kemanusiaan sebelumnya telah mengunjungi United Nation Relief and Works Agency (UNWRA) di Amman Yordania, untuk bertukar informasi terkait pengungsi Palestina yang tersebar di wilayah Yordania.

Lebih lanjut Azhar mengatakan bahwa tim relawan kemanusiaan telah diterima langsung oleh Asisten Administrasi Kantor Informasi Publik UNRWA Dima Ismail.

Pihak UNRWA sangat membuka diri untuk memberikan informasi tentang pengungsi Palestina.

Dima, menurut dia, dalam pertemuan singkat tersebut juga mengatakan sangat terkesan dengan peran Indonesia dalam masalah kemanusiaan di Palestina, karenanya sangat ingin berkunjung ke Indonesia.

Sementara itu, perwakilan relawan kemanusiaan dari Adara Relief International Latifah Hariri mengatakan tim gabungan relawan kemanusiaan juga melakukan koordinasi dengan Bulan Sabit Hijau Yordania (The Green Crescent Society) di wilayah pengungsi yang ada di Jabal al-Husein.

Koordinasi, menurut dia, dilakukan agar pada saat acara penyerahan bantuan dapat berjalan efektif dan tertib sekaligus untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Tim relawan kemanusiaan bersama Bulan Sabit Hijau Yordania mengunjungi kamp pengungsi Palestina dan Suriah.

Sesuai rencana awal, ia mengatakan tim gabungan relawan kemanusiaan memberikan keceriaan kepada anak-anak, janda, dan kaum dhuafa pengungsi di awal tahun ini dengan memberikan bantuan. Hal tersebut sebagai bentuk kepedulian rakyat Indonesia atas krisis kemanusiaan yang terjadi di Palestina dan timur tengah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement