REPUBLIKA.CO.ID, TEHRAN -- Iran menangkap seorang miliarder muda yang diduga terlibat tindakan korupsi dan menyuap pejabat. Konglomerat itu bernama Babak Zanjani pemilik usaha Sorinet.
Perusahaan ini bergerak di sektor kosmetik, perbankan dan keuangan, hospitality, penerbangan sipil, infrastruktur, bahan bangunan, teknologi informasi, properti dan lain-lain yang beroperasi di berbagai negara seperti Uni Emirat Arab, Turki, Tajikistan, Malaysia, Cina dan sebagainya.
New York Times menyebut pria kelahiran 1974 ini sebagai tycoon walaupun Zanjani lebih suka menyebut dirinya 'economic basij'.
Dalam kesehariannya dia menggunakan kendaraan Mercedes 500 SL dan mengenakan jam tangan seharga 30 ribu USD serta mempunyai kekayaan 13,5 miliar USD.
Di tengah kesibukannya itu, dia juga mempunyai klub sepak bola di Iran bernama Rah Ahan Sorinet Football Club dan selalu terlibat memberikan semangat kepada para punggawa klub tersebut.
Namun, keberhasilannya di dunia bisnis tidak lepas dari kontroversi. Di masyarakat Iran yang konservatif, menjadi muda dan kaya mendadak merupakan sesuatu yang mencurigakan.
"Di Iran, semua orang yang menjadi kaya dengan cepat, sangat dicurigai," kata Mohammad Khoshchehreh, pengamat ekonomi dan mantan legislator dikutip dari NYT. "Jujur saja, kami tidak tahu apakah dia itu sebagai seorang pahlawan atau penipu."
Kini orang kaya itu telah mendekam dipenjara. Selain dituduh terlibat korupsi, dia juga dikejar-kejar Amerika Serikat dan Eropa karena dinilai melanggar sanksi ekonomi terhadap negara mulla itu.