REPUBLIKA.CO.ID, AL QUDS -- Yayasan Wakaf dan Peninggalan Al Aqsha mengatakan Israel terus melakukan penggalian semakin dalam di wilayah kastil Al Quds dengan lebar mencapai 10 meter, panjang 500 meter serta kedalaman mencapai 17 meter.
Dalam keteranganya pada Selasa (31/12), Yayasan Wakaf menyebutkan Israel menghancurkan sisa-sisa peninggalan Islam di wilayah kastil Al Quds yang merupakan sisa-sisa kekhilafahan Utsmaniyah.
''Pemerintah Zionis mau menjadikan kastil tersebut sebagai pusat kebudayaan yang mereka berinama 'Museum Kastil David','' sebut pernyataan Yayasan Wakaf dan Peninggalan Al Aqsha seperti dikutip Pusat Informasi Palestina.
Situs kastil AlQuds atau sering disebut Kastil Gerbang Hebron dimana tedapat Masjid Kastil telah diubah oleh pemerintah Zionis sejak tahun 1967 menjadi museum yahudi yang menceritakan tentang kuil yang mereka klaim.
Padahal, tempat tersebut merupakan peninggalan kekhilafahan Utsmaniyah yang dulunya dipakai sebagai pusat kekuasaan untuk mengatur urusan kekhilafahan yang lebih dikenal dengan nama 'Qasylah'.
Otoritas purbakala Palestina terus melakukan penggaliannya selama beberapa bulan terakhir tanpa terpublikasikan. Ternyata terungkap mereka melakukan penggalian tanah selebar 10 meter dan panjang 500 meter hingga hari terakhir dalamnya sudah mencapai 17 meter.
Dengan ini, lembaga Al Aqsha ini mengkhawatirkan penggalian tersebut dalam rangka menyempurnakan rencana mereka untuk meyahudikan kastil Al-Quds setelah mereka meyahudikan masjid kastil dan sekelilingnya yang diubah menjadi museum David yang memajang sisa-sisa peninggalan kuil Sulaiman rekayasa serta gambar-gambar yang bercerita tentang sejarah yang sudah dipalsukan.