REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM - Kondisi mantan perdana menteri Israel, Ariel Ahron, dilaporkan kian memburuk dalam beberapa hari terakhir. Sumber yang dikutip harian Haaretz bahkan menyebutkan, sang mantan PM dapat saja meninggal dunia dalam hitungan hari jika kondisinya terus menurun.
Sahron menderita tsroke sejak 2006 dan sejak saat itu ia diberitakan dalam kondisi koma. Menurut Israel Radio pada Rabu (1/1), kini kondisinya sampai pada tahap "meregang nyawa" akibat kegagalan ginjal. Televisi Israel, Channel 2, menyebutkan bahwa saat ini putra-putra Sharon terus mendampingi ayahnya di samping tempat tidur.
Sejauh ini belum ada keterangan resmi dari rumah sakit di Tel Aviv, tempat Sharon dirawat. Sementara juru bicara Kementerian Kesehatan Israel juga menolak untuk berkomentar.
Sharon dikemal sebagai mantan jenderal dan tokoh sayap kanan Israel. Salah satu kebijakannya yang kontroversial adalah ketika ia secara resmi menarik pasukan Israel dari Jalur Gaza pada 2005.
Kunjungan Sharon ke Kompleks Masjidil Haram -atau disebut Temple Mount bagi kaum Yahudi- pada September 2000 memicu lahirnya Intifadah 2. Namun, Intifadah 2 ini puncak kekecewaan warga Palestina setelah gagalnya perundingan damai Camp David pada Juli 2000.