Kamis 02 Jan 2014 11:06 WIB

Bentrok Polisi-Mahasiswa di Mesir, Dua Tewas

Konflik di Mesir
Foto: Youtube
Konflik di Mesir

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Dua orang tewas pada Rabu (1/1) dalam bentrokan antara polisi Mesir dan para mahasiswa pendukung presiden terguling Muhammad Mursi yang memprotes penguasa yang dilantik militer, kata pejabat keamanan.

Koalisi pro-Mursi yang telah menyerukan aksi mogok nasional, menegaskan dua demonstran telah dibunuh. Salah satu dari mereka ditembak di kepala, kata para pejabat keamanan.

Televisi negara melaporkan bahwa polisi juga ditembak di dalam bentrokan, tetapi kini dalam kondisi stabil. Polisi mengatakan mereka hanya menggunakan gas air mata untuk membubarkan para pemrotes dekat kementerian pertahanan dan menuduh kubu Islam menggunakan senjata.

 

Namun, menurut laporan AFP yang dikutip Kamis (2/1), aliansi pro-Mursi dalam sebuah pernyataan menuduh penguasa membunuh dua orang dan melukai tiga lainnya. Ikhwanul Muslimin ditetapkan sebagai teroris yang pekan lalu oleh otoritas dituduh melakukan pemboman ibu kota utara. Ikhawnul Muslimin membantah tuduhan itu.

Polisi juga menembakkan gas air mata pada protes mahasiswa pro-Mursi di Kota Zagazig, Delta Nil, kota asal pemimpin terguling itu, kata para pejabat keamanan. Mahasiswa pro-Mursi telah menggelar demonstrasi di universitas di Mesir, dan Rabu pagi Aliansi Anti-Kudeta pro-Mursi menyerukan lebih banyak protes.

"Karena mogok mahasiswa berhasil membuat gemetar seluruh sudut rezim kudeta, koalisi partai, gerakan-gerakan dan kelompok-kelompok pembela demokrasi di Mesir menyerukan untuk secara bertahap, menentukan mogok nasional," katanya.

Polisi menyita pers bawah tanah di kota Mediterania, Alexandria, karena diduga mencetak selebaran-selebaran untuk pasukan keamanan, kata petugas keamanan. Dua orang di antaranya ditangkap. Tudingan Ikhwanul Muslimin sebagai kelompok teroris diduga akan menyebabkan hukuman-hukuman keras yang dijatuhkan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement