REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT-- Pesawat-pesawat tempur Suriah Rabu (1/1) lalu membom sejumlah perbukitan tandus di Libanon, yang diduga menjadi markas oposisi Suriah dan jalur pengungsi untuk menyeberangi kedua negara. Insiden tersebut melukai sedikitnya 10 warga Suriah.
Menurut kantor berita milik negara National News Agency, kesepuluh korban langsung dilarikan ke rumah sakit di dekat kota Libanon. Serangan lintas perbatasan semakin intens dalam pekan ini, terutama di sekitar kota Arsal. Di kota tersebut ribuan warga Suriah telah melarikan diri untuk menghindari perang saudara yang semakin memanas beberapa bulan terakhir.
Serangan ke perbukitan itu terjadi, setelah sebelumnya pasukan Libanon menembaki helikopter Suriah dekat perbatasan. Hal ini merupakan upaya nyata dari Libanon, untuk menunjukan sinyal kuat bahwa mereka mempertahankan wilayahnya.
National News Agency tidak secara eksplisit mengatakan pemboman terjadi di wilayah Libanon. Namun mereka menyebutkan, daerah tersebut sebagai Jroud Arsal. Yang mengacu pada perbukitan tandus di timur Libanon.
Menurut dua warga Arsal, seorang wanita yang dibawa setelah terluka akibat serangan udara Rabu lalu meninggal dunia. Sementara tiga orang lainnya menurut warga berada dalam kondisi kritis. Mereka berbicara dengan isyarat, karena takut mengancam keselamatan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika