REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Praktik korupsi dikatakan bukan lagi menjadi persoalan di satu negara, melainkan adalah persoalan global. Transparency International (TI), satu lembaga independen antikorupsi internasional, mengatakan korupsi adalah penyakit dan prilaku amoral para penyelenggara di satu negara yang juga merupakan musuh bagi global.
Dalam sebuah laporan teranyar, lembaga independen yang punya basis kerja di Berlin, Jerman ini menyatakan korupsi dianggap musuh global lantaran, dalam praktinya, korupsi berdampak pada perkembangan masyarakat di satu negara untuk maju dan sejahtera.
Korupsi, dikatakan telah sengaja menyunat paksa penyaluran dana yang semestinya diperuntukan negara untuk pembangunan masyarakat yang madani.
''Prilaku itu (Korupsi) menyalahgunakan kekuasaan untuk memberi kekayaan pada dirinya sendiri,'' demikian tulis TI, seperti dilansir Global Post, Jumat (3/1).
Dikatakan TI, korupsi ampuh memotong kepentingan dan hak warga internasional untuk mendapatkan hidup yang lebih layak dari hari ini. Korupsi di satu negara, dinilai akan berdampak pada pemenuhan hak-hak dasar warga negara di satu negara, seperti hak mendapatkan jaminan pendidikan bermutu, kesehatan dan juga air.
''Korupsi adalah tindakan menyakitkan yang dilakukan penguasa otoritas terhadap semua orang di seluruh dunia,'' demikian TI.