Jumat 03 Jan 2014 18:21 WIB

Sidang Mursi Digelar 28 Januari

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Mansyur Faqih
 Seorang pengunjuk rasa pendukung Presiden Muhammad Mursi meneriakkan slogan  melawan militer Mesir dalam aksi unjuk rasa di dekat masjid Al-Nour di Kairo, Jumat (23/8).   (AP/Manu Brabo)
Seorang pengunjuk rasa pendukung Presiden Muhammad Mursi meneriakkan slogan melawan militer Mesir dalam aksi unjuk rasa di dekat masjid Al-Nour di Kairo, Jumat (23/8). (AP/Manu Brabo)

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Sidang mantan presiden Mesir Muhammad Mursi akan digelar pada 28 Januari mendatang. Sidang ini digelar bersama dengan 130 orang yang menjebol penjara selama 2011. 

Anggota gerakan Islam Palestina dan Hizbullah akan menjadi salah satu terdakwa dalam persidangan tersebut. Jaksa mengatakan, terdapat 133 terdakwa yang dituduh telah membunuh polisi selama kabur dari penjara. Sekitar 70 terdakwa merupakan kelompok Hamas atau Hizbullah.

Dikutip dari AFP, sidang tersebut merupakan yang kedua bagi Mursi yang digelar di tengah-tengah meningkatnya gerakan Ikhwanul Muslimin.  Ikhwanul Muslim, Hamas, Hizbullah, dan militan jihad dituduh telah membunuh anggota kepolisian dan membantu ribuan tahanan untuk kabur. 

Anggota Ikhwanul Muslim lainnya yang melarikan diri dari penjara Wadi Natrun adalah Yusuf al-Qaradawi. Sedangkan, beberapa tahanan Hamas dan Hizbullah pun ikut melarikan diri dalam kerusuhan itu. 

Mereka dinilai telah lama merencanakan aksi terorisme untuk membantu para anggota Hamas dan Hizbollah melarikan diri ketika rakyat menyerang kantor polisi dan penjara.

Juru bicara Sami Abu Zohri, membantah aksi tersebut dilakukan dengan memanfaatkan peristiwa yang terjadi saat itu. "Tuduhan itu tidak didasarkan pada bukti," katanya. 

Menteri Dalam Negeri Muhammad Ibrahim menuduh para pejabat Hamas telah mendukung pejuang Islam di Mesir untuk melakukan serangan. Terutama saat Mursi berkuasa. Hamas juga dituduh telah memberikan pelatihan di Gaza untuk menggunakan senjata berat. 

"Kami menghadapi berbagai tuduhan untuk menyesatkan opini publik dan menutupi krisis yang terjadi di Mesir," kata Abu Zohri. 

Morsi telah diadili dengan tuduhan telah menyebabkan pembunuhan aktivis oposisi ketika ia berkuasa. Ia juga diadili atas tuduhan kasus spionase yang melibatkan kelompok Hamas.

Mesir telah mencap Ikhwanul Muslimin sebagai kelompok teroris pekan lalu. Pemerintah juga telah menyalahkan kelompok tersebut atas pengeboman yang terjadi di Kairo utara dan menewaskan 15 orang. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement