REPUBLIKA.CO.ID, BENGHAZI, LIBYA -- Pihak berwenang Libya membebaskan dua warga AS yang ditahan oleh militer di kota wilayah timur, Benghazi, kata klab basket tempat mereka bermain, Jumat.
Kedua orang itu ditangkap di kampus universitas Benghazi dan dibawa ke markas militer, kata beberapa pejabat keamanan Libya, Kamis, tanpa penjelasan lebih lanjut.
Mereka berada di Libya karena dikontrak oleh klab basket Al-Hilal. "Mereka dibebaskan kemarin malam," kata Salah al-Fetouri, ketua klab itu.
Fetouri mengatakan bahwa militer, yang bertanggung jawab atas pos-pos pemeriksaan dan patroli di kota itu, menangkap mereka untuk menginterogasi apa yang mereka lakukan pada malam hari di sebuah kampus yang biasanya tutup untuk orang-orang yang bukan pelajar.
"Setelah identitas mereka dikonfirmasi, mereka dibebaskan," katanya. Salah satu dari kedua orang itu adalah keturunan Kamerun.
Sedikit warga asing kini tinggal di Benghazi, kota yang dilanda pembunuhan dan serangan bom mobil. Pada Jumat pekan lalu, empat personel militer AS ditangkap oleh pihak berwenang Libya dan ditahan selama beberapa jam sebelum dibebaskan, kata beberapa pejabat AS.
Setelah pemberontakan 2011 yang menggulingkan pemerintah Muamar Gaddafi, militan di Libya timur menyerang aparat keamanan, warga asing, hakim, aktivis politik serta pekerja media, yang menewaskan lebih dari 300 orang.
Pada 5 Desember, seorang guru Amerika ditembak mati di Benghazi, 15 bulan setelah serangan mematikan terhadap konsulat AS di kota Libya timur itu.
Korban tewas adalah seorang warga AS yang mengajar di sekolah internasional di kota itu, kata juru bicara badan keamanan Ibrahim al-Sharaa.
Pada hari yang sama, dua prajurit Libya tewas ditembak dalam insiden-insiden terpisah - serangan mematikan terakhir terhadap aparat keamanan dalam beberapa pekan ini.
Pada 28 November, tiga prajurit tewas ketika militer bentrok dengan militan Ansar al-Sharia pada hari terakhir pemogokan tiga hari untuk memprotes keberadaan milisi di kota itu.
Dalam serangan lain pada hari itu, orang-orang bersenjata yang naik sebuah kendaraan memberondongkan tembakan ke arah dua prajurit ketika mereka memasuki sebuah mobil setelah meninggalkan kafe, menewaskan satu orang.
Dewan kota Benghazi mengumumkan pemogokan tiga hari setelah patroli militer diserang di dekat markas Ansar al-Sharia, kelompok militan yang dituduh bertanggung jawab atas serangan terhadap misi AS pada 2012.
Benghazi, tempat lahirnya pemberontakan anti-pemerintah yang menggulingkan rejim Muamar Gaddafi, dilanda pemboman dan serangan-serangan terhadap aparat keamanan dan juga konvoi serta organisasi internasional dan beberapa misi Barat. Pihak berwenang menyalahkan kelompok garis keras atas kekerasan itu.
Militan yang terkait dengan Alqaidah menyerang Konsulat AS di Benghazi yang menewaskan Duta Besar AS untuk Libya, Chris Stevens, dan tiga warga lain Amerika pada 11 September 2012.
Pemerintah baru Libya hingga kini masih berusaha mengatasi banyaknya individu bersenjata dan milisi yang memperoleh kekuatan selama konflik bersenjata yang menggulingkan Muamar Gaddafi.