REPUBLIKA.CO.ID, JERUSALEM -- Menteri Luar Negeri Israel, Avigdor Lieberman, Jumat (3/1) memperingatkan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry, mengenai konsekuensi yang mungkin muncul dari kesepakatan perdamaian masa depan.
"Masuk akal untuk menduga bahwa setelah kesepakatan dicapai, negara lain di wilayah ini akan ingin memindahkan orang Palestina yang saat ini tinggal di negara itu ke daerah yang dikuasai pemerintah Palestina," kata Lieberman.
"Itu akan menambah tiga juta pengungsi ke 800.000 warga yang saat ini berada di wilayah Pemerintah Otonomi Palestina,'' katanya.
Pernyataan tersebut dikeluarkan selama pertemuan antara Lieberman dan Kerry guna membahas upaya yang dilancarkan untuk mencapai kesepakatan kerangka kerja bagi perdamaian antara Israel dan Palestina.
"Ini akan menciptakan situasi kemanusiaan yang sulit, sehingga sekali lagi mengarah kepada kemungkinan kekecewaan, kerusuhan dan masalah keamanan," kata Lieberman, salah seorang anggota paling hawkish di dalam pemerintah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
"Setiap kesepakatan antara Israel dan Palestina harus dilandasi atas dasar keamanan kuat bagi Israel dan ekonomi yang stabil bagi Palestina," kata Lieberman sebagaimana dikutip Xinhua yang dipantau Antara di Jakarta pada Sabtu (4/1).