REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Satu kelompok penting dalam arus utama oposisi Koalisi Nasional Suriah Jumat menegaskan bahwa pihaknya tidak akan menghadiri perundingan perdamaian yang dijadwalkan pada akhir bulan ini di Swiss.
"Setelah pertemuan dengan banyak delegasi internasional dalam beberapa pekan terakhir ... Dewan Nasional Suriah menegaskan ia melihat tidak ada alasan untuk menghadiri konferensi Jenewa," kata anggota SNC Samir Nashar kepada AFP melalui telepon.
Nashar juga memperkirakan bahwa Koalisi Nasional, yang masih belum mengambil keputusan definitif, akan sama tidak muncul.
Pengumuman Jumat mengulangi pernyataan Presiden SNC George Sabra pada Oktober bahwa kelompok itu telah mengambil "keputusan tegas " untuk tidak menghadiri pembicaraan.
Pada saat itu, Sabra juga mengatakan SNC akan mundur dari Koalisi Nasional jika memutuskan untuk hadir.
SNC, yang merupakan salah satu anggota paling penting dari oposisi, telah lama mengatakan tidak akan bernegosiasi sampai rezim Presiden Bashar al-Assad digulingkan.
Setelah berbulan-bulan penundaan, telah ditetapkan 22 Januari untuk pembicaraan damai, tetapi keraguan masih ada tentang apakah konferensi akan terus berlangsung. Pembicaraan awalnya dijadwalkan akan diadakan di kota Jenewa Swiss tetapi telah pindah ke dekat Montreux.
Nashar mengatakan, keputusan itu diambil setelah diadakan banyak pertemuan, termasuk dengan "Sahabat Suriah", kelompok negara-negara yang mendukung oposisi, kata Utusan PBB-Liga Arab Lakhdar Brahimi dan kementerian luar negeri Rusia.
"Seluruh ide Jenewa cacat. Hal ini didasarkan karena menjembatani tuntutan rezim Suriah dan oposisi, dan menempatkan mereka pada pijakan yang sama. Kami menolak hal ini," kata Nashar.
"Tidak ada masyarakat internasional yang menawarkan akan membuat kami merevisi keputusan kami sebelumnya."
SNC telah lama berpandangan tidak perlu ada pembicaraan tanpa jaminan mereka akan menyebabkan jatuhnya Bashar al-Assad .
"Dan pesan yang kita peroleh adalah bahwa apakah Bashar tetap atau mundur akan terserah kepada rakyat Suriah untuk memutuskan. Amerika Serikat mendukung permintaan kami bahwa ia harus jatuh, tetapi Rusia tidak menerima hal ini sebagai prasyarat," kata Nashar.