REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Organisasi Palestina Wadi Al Hilwa dan Silwan Information Center melaporkan lebih dari seribu warga Palestina ditangkapi aparat Zionis di Al Quds (Yerusalem) sepanjang 2013.
Menurut kedua organisasi tersebut, total warga Palestina di Yerusalem yang ditahan oleh otoritas Israel pada tahun lalu mencapai 1.450 orang. Yang lebih mengkhawatirkan, 450 orang dari mereka itu masih anak-anak.
“Bahkan, ada 20 anak yang diinterogasi dan dikurung di dalam sel isolasi hingga lima hari,” tulis laporan tersebut seperti dilansir dari World Bulletin, Ahad (5/12).
Sementara itu, di dalam tahanan mereka tidak diberi akses kepada pengacara dan anggota keluarga mereka. Anak-anak itu ditahan dalam kondisi yang benar-benar tidak manusiawi.
Salah satu dari anak-anak yang ditangkap itu bahkan ada yang masih berusia lima tahun. Ia sempat ditahan di dalam sebuah kendaraan polisi selama satu jam. Wadi Al Hilwa dan Silwan melaporkan, sedikitnya 446 warga Palestina telah mengungsi akibat serangan yang dilancarkan oleh Israel sepanjang tahun lalu.
Sebanyak 95 toko dihancurkan dan ratusan surat perintah diterbitkan untuk menggusur rumah-rumah warga Palestina. Laporan itu juga menyebutkan, Israel membuat rencana untuk membangun 4.500 pemukiman ilegal di wilayah Palestina.
Selain itu, lebih dari 9.000 pemukim Yahudi, termasuk pejabat, dan 2.000 personel keamanan Israel, telah melancarkan beberapa kali serangan terhadap kompleks Masjid Al Aqsa.
“Selama 2013, mereka telah memaksa umat Muslim membatalkan penyelenggaraan Shalat Jumat di tempat suci ketiga Islam itu hingga enam kali.”