REPUBLIKA.CO.ID, ADDIS ABABA -- Pemberontak Sudan Selatan akan memulai pembicaraan tatap muka dengan pemerintah, yang bertujuan mengakhiri pekan pertumpahan darah etnik, pada pukul 12.00 GMT Ahad setelah beberapa hari ditunda, kata seorang pejabat Ethiopia pada Sabtu.
"Kami memulai pembicaraan langsung pada pukul 15.00 waktu setempat (12.00 GMT) besok," kata Dina Mufti, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Ethiopia kepada Reuters.
Ethiopia memimpin mediasi regional antara dua kedua pihak yang terlibat perang.
Perundingan tatap muka antara pihak-pihak yang berperang di Sudan Selatan ditunda, kata delegasi-delegasi pemerintah dan pemberontak, Sabtu, memudarkan harapan bagi satu gencatan senjata untuk mengakhiri perang di negara itu.
Menteri Informasi Sudan Selatan Michael Makuei, bagian dari delegasi ke perundingan di ibu kota Ethiopia, Addis Ababa, serta juru bicara tim pemberontak Yohanis Musa Fouk, mengatakan kedua pihak tidak akan bertemu Sabtu sampai satu agenda telah disusun oleh para perunding dan disetujui kedua pihak.
Akan tetapi Makuei mengonfirmasikan para pemimpin delegasi-delegasi bertemu sebentar pada Jumat, kendatipun perundingan tidak dimulai.
"Mereka bertemu," kata Makuei kepada AFP dan menambahkan tim-tim itu kini "sedang menunggu untuk mendengar kemajuan yang dicapai" dari para perunding yang berasal dari blok negara-negara Afrika Timur, IGAD.
"Para ketua dari dua delegasi perlu menyetujui satu agenda... mungkin besok atau setelah besok," kata Pouk kepada AFP.
Ribuan orang dikhawatirkan tewas dalam pertempuran yang meletus sejak 15 September yang melibatkan pasukan yang setia pada Presiden Salva Kiir melawan satu aliansi pasukan milisi dan tentara yang membelot yang dipimpin seterunya mantan wakil presiden Riek Machar.
Menteri Luar Negeri Ethiopia Tedros Adhanom Jumat menyatakan optimistis bahwa perundingan langsung akan dilaksanakan Sabtu, setelah kedua pihak yang berseteru menghabiskan waktu sehari melakukan pertemuan terpisah dengan utusan-utusan khusus dari negara-negara regional itu.
Tetapi juru bicara kementerian luar negeri Addis Ababa,Dina Mufti, Sabtu mengatakan kedua pihak akan "melanjutkan perundingan-perundingan yang diwakili", pertemuan terpisah dengan para perunding.
"Satu agenda harus dirumuskan, dan kemudian setelah ini akan dilakukan perundingan tatap muka, kata Dina kepada AFP dan menambahkan tidak ada tenggat waktu ditetapkan bagi perundingan langsung,yang diharapkan akan dilakukan "secepat mungkin."
"Saya tidak dapat memprediksi, itu tergantung pada perundingan-perundingan itu," tambah Dina.