REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA -- Lebih dari 50 tempat pemungutan suara di hampir dua puluh kabupaten di Bangladesh telah dibakar oleh sekelompok massa sehari menjelang pemilihan umum.
Aksi pembakaran TPS ini terjadi setelah dua hari lalu kelompok oposisi yang dimotori Partai Nasional Bangladesh menyatakan akan memboikot proses pemungutan suara yang akan digelar Ahad ini (05/01).
Sebelumnya, kelompok oposisi mengatakan, pemilu yang digelar pemerintah merupakan "skandal lelucon."
Setidaknya 100 orang telah tewas akibat kekerasan di Bangladesh dalam pekan-pekan terakhir menjelang pemilu.
Pihak oposisi menuntut agar pemilu diawasi oleh tim independen, seperti yang digelar seperti tahun-tahun sebelumnya. Namun tuntutan ini sejak awal ditolak oleh pemerintah Bangladesh.
Polisi dan petugas yang berjaga di TPS melaporkan aksi pembakaran itu terjadi di sekitar 50 TPS, termasuk di ibukota Bangladesh, Dhaka.
Sejumlah laporan menyebutkan, TPS yang dibakar mencapai 60. Sebagian TPS dibangun di sekolah-sekolah dan bangunan milik warga sipil.