Senin 06 Jan 2014 08:20 WIB

Perburuan Liar Terus Mengancam Keberadaan Badak di Kenya

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Hazliansyah
Badak Bercula Satu
Foto: thehelper.net
Badak Bercula Satu

REPUBLIKA.CO.ID, KATHMANDU -- Kenya memiliki sekitar 850 badak hitam dan putih dari total 25 ribu ekor badak di Afrika. Namun, 50 ekor di antaranya dibunuh untuk diambil tanduknya sepanjang 2013. Jumlah ini meningkat dari 20 ekor di sepanjang 2012.

Direktur Kelompok Konservasi Badak, Rhino Ark yang berbasis di Nairobi, Christian Lambrecths memaparkan bahwa Badak Kenya rentan terhadap perburuan geng terorganisir. Menurutnya, Badak Kenya tidak bisa lagi hidup di alam bebas. Mereka harus dibawa ke kawasan-kawasan lindung, seperti cagar alam dan suaka marga satwa.

"Situasinya lebih buruk dari tahun-tahun lalu. Geng ini sangat terorganisir. Bahkan, orang-orang dalam lembaga konservasi di Kenya berkolusi di dalamnya," ujar Lambrechts, dilansir dari the Guardian, Senin (6/1).

Lambrechts yang juga seorang mantan pejabat UNEP PBB mengatakan hingga 100 ekor badak sudah dipindahkan ke Pegunungan Aberdare di pusat kota Kenya yang sudah dikelilingi 250 mil pagar kawat listrik.

Di Pegunungan Aberdare juga sedang dilakukan perbaikan kondisi hutan dan daerah resapan sungai yang menyediakan banyak air.

Pagar Aberdare dibangun dengan biaya 6,5 juta poundsterling. Kawasan konservasi ini juga memberikan manfaat ekonomi mencapai 50 juta poundsterling per tahun untuk empat juta orang penduduk di sekitarnya. Itu melalui kegiatan agroforestri berupa 30 persen pertanian teh dan 70 persen pertanian kopi.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement