Senin 06 Jan 2014 20:08 WIB

Seorang Senator Australia Lecehkan Orangtua Tiri

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA -- Pemimpin Oposisi Australia Bill Shorten menyatakan tersinggung atas komentar Senator Partai Liberal Cory Bernardi tentang apa yang ia sebut sebagai "keluarga non tradisional". Senator Bernardi menyatakan, standar terbaik bagi perkembangan anak adalah dengan memiliki ayah dan ibu biologis yang menikah secara resmi.

Bill Shorten yang juga seorang ayah tiri, menilai pernyataan Senator Bernardi yang pernah menjadi staf Tony Abbott ini, menyakiti perasaan para orangtua tiri. "Ratusan ribu anak-anak di Australia hidup dalam lingkungan keluarga tiri, keluarga campuran, atau keluarga dengan orangtua tunggal," kata Shorten, Senin (6/1).

Kesemua jenis keluarga itu dikategorikan oleh Senator Bernardi sebagai "non tradisional". Pernyataan Senator Bernardi itu terungkap dalam bukunya yang membahas tentang keluarga. Dalam buku tersebut, ia menyatakan unit keluarga "tradisional" harus dipulihkan kembali ke posisi utama, di atas unit keluarga dengan orangtua tunggal, orangtua sesama jenis, dan unit keluarga yang anak-anaknya lahir tidak dengan cara biologis.

Menurut dia, anak laki-laki dari keluarga dengan orangtua tunggal memiliki kecenderungan kriminal lebih tinggi. Senator Bernardi menuding mereka yang mendukung aborsi sebagai "pro kematian".

Kantor Perdana Menteri menyatakan, pandangan Senator Bernardi tidak mencerminkan kebijakan pemerintah.

Dalam wawancara dengan ABC, Senator Bernardi membela pandangannya dengan mengatakan, "Ini adalah pandangan tradisional yang telah teruji waktu dan telah berhasil membangun generasi yang sukses".

Senator Bernardi juga menyayangkan hilangnya peran agama dalam politik dan masyarakat Australia. Bernardi mengatakan, dua tantangan yang dihadapi kaum beriman, khususnya umat Kristen saat ini: agenda Partai Hijau yang menurutnya menempatkan tumbuhan dan hewan di atas manusia, serta Islam, yang menurutnya secara fundamental tidak cocok dengan cara hidup Barat".

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement