Senin 06 Jan 2014 16:53 WIB

Usai Operasi Amandel, Remaja Putri AS Mati Otak

Foto Jahi McMath yang digantungkan pada seuntai kalung dari para pendukungnya yang berdoa untuk kehidupan gadis itu di Oakland, California, AS.
Foto: Reuters
Foto Jahi McMath yang digantungkan pada seuntai kalung dari para pendukungnya yang berdoa untuk kehidupan gadis itu di Oakland, California, AS.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Seorang gadis berusia 13 tahun asal California, Amerika Serikat (AS), dinyatakan mati-otak setelah terjadi komplikasi pascaoperasi amandel. Dia akan dipindahkan ke fasilitas perawatan di New York, kata pengacara keluarga, Ahad (5/1).

Keluarga Jahi McMath mencapai kesepakatan pada Jumat (3/1) dengan Rumah Sakit dan Pusat Penelitian di Oakland yang membolehkan gadis itu untuk dipindahkan ke tempat lain, setidaknya hingga Selasa (7/1) sebelum pukul 17.00. Batas waktu itu adalah saat penangguhan rumah sakit untuk menghentikan alat-alat pendukung hidup McMath.

McMatch dikirim ke rumah sakit anak pada 9 Desember untuk pengangkatan amandel dan gangguan masalah tidur. Setelah menjalani operasi, ia mengalami gangguan jantung dan pembengkakan otak.

Pihak rumah sakit menyatakan bahwa gadis itu mengalami mati-otak tiga hari kemudian dan berencana mencabut alat bantu pernapasan. Keluarga pasien menolak dan berjuang ke pengadilan untuk mendapatkan alat penyokong hidup bagi putri mereka. Kasus itu menarik perhatian luas secara internasional termasuk dari kerabat Terri Schiavo, yang meninggal di Florida pada 2005 setelah 15 tahun berjuang mempertahankan tubuhnya untuk bertahan hidup.

Chris Dolan, pengacara keluarga itu, seperti dilansir dari Reuters, Senin (6/1), mengatakan McMath akan dipindahkan ke fasilitas di New York itu sebelum batas akhir. Untuk memindahkan gadis itu, keluarganya harus menyediakan kendaraan, berikut perlengkapan yang diperlukannya selama perjalanan.

Fasilitas perawatan baru di Long Island, New York, sudah menawarkan perawatan untuk remaja putri itu, tetapi belum jelas apakah keluarga McMath menerimanya. Jantung dan paru-paru gadis itu hanya berfungsi karena bantuan alat yang memompa udara keluar-masuk. Jika tanpa bantuan ventilator itu maka nafas dan detak jantungnya akan berhenti, demikian menurut para ahli kedokteran.

Menurut dokter, berbeda dengan pasien yang mengalami koma atau yang dalam tahap vegatatif, McMath tidak menunjukkan kegiatan otak dan membuatnya tidak mampu bernapas sendiri. Petugas rumah sakit dan fasilitas kesehatan pemerintah melakukan penelitian untuk mengungkap bagaimana tindakan operasi biasa bisa membuat keadaan gadis itu menjadi seperti ini.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement