Senin 06 Jan 2014 16:57 WIB

Penderita Kanker Esofagus di Inggris Naik 50 Persen

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Dewi Mardiani
Kesulitan menelan bisa menjadi satu gejala kanker esofagus (Ilustrasi)
Kesulitan menelan bisa menjadi satu gejala kanker esofagus (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Jumlah kematian akibat kanker esofagus meningkat hampir 50 persen dalam 40 tahun terakhir di Inggris. Sekitar 7.600 orang atau 13 dari 100 ribu orang meninggal akibat kanker esofagus pada 2011.

Sementara, pada 1971 yang hanya 3.800 orang atau delapan dari 100 ribu orang yang meninggal akibat kanker esofagus. Menurut lembaga Riset Kanker Inggris, bagi pria, tingkat kematiannya naik 65 persen sejak tahun 1970-an.

Sedangkan bagi perempuan angkanya hanya sembilan persen. Inggris merupakan negara dengan penderita kanker esofagus tertinggi di Eropa. Seperti dilansir Daily Mail, Senin (6/1), sekitar 6,4 persen dari setiap 100 ribu orang di Inggris menderita kanker ini setiap tahun.

Selain akibat usia lanjut, risiko terkena kanker esofagus meningkat akibat gaya hidup, seperti obesitas, merokok, dan minuman beralkohol. Esofagus adalah organ bagian dalam sepanjang 10 inci yang menghubungkan tenggorokan dan perut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement