Selasa 07 Jan 2014 11:23 WIB

Kisah Pencari Suaka dan Sepeda Bekas

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Ini mungkin bentuk kerja sama yang patut ditiru. Seorang pencari suaka dan seorang aktivis pembela pencari suaka di Melbourne, Australia, saling membantu menyediakan sepeda bekas bagi warga sekitar dan para pencari suaka lainnya.

Kejadiannya bermula saat Geoff Lowther, seorang warga Melbourne, merasa kasihan melihat kondisi Mohammad Reza, seorang pencari suaka asal Iran. Reza tiba di Australia tujuh bulan silam, meninggalkan istri dan anaknya di Iran. Sejak itu, ia tinggal di daerah Lalor di luar Kota Melbourne. "Saya pikir kalau Reza punya sepeda, ia tidak akan kesulitan ke toko yang jaraknya cukup jauh," kata Lowther. "Saya ingin memberinya sepeda".

Mengetahui rencana Lowther ini, warga lainnya di daerah itu kemudian secara sukarela menyumbangkan sepeda-sepeda bekas yang jumlahnya mencapai 70 sepeda."Saya sangat terbantu karena adanya sepeda. Saya bisa ke toko, ke taman, atau ke dokter," kata Reza.

Dengan banyaknya sepeda donasi yang mereka terima, kini Reza membantu Lowther memperbaiki sepeda-sepeda tersebut, untuk kemudian disumbangkan kepada warga yang membutuhkan, termasuk pencari suaka lainnya. Menurut Lowther, banyak pencari suaka yang hidup terisolir dan tidak dapat bekerja karena mereka terikat visa sementara. "Mereka depresi, masalah transportasi menjadi isu, karena perumahan paling murah yang bisa mereka sewa biasanya yang paling jauh dari jalur angkutan umum," kata Lowther.

Kini halaman belakang rumah Lowther sudah berubah menjadi bengkel untuk memperbaiki sepeda bekas. Sepeda donasi itu, tidak semuanya dalam kondisi baik. Reza pun ikut membantu memperbaikinya. "Saya tidak bisa melakukan apa-apa untuk anak saya di Iran, tapi dengan memperbaiki sepeda saya mungkin bisa membantu anak-anak orang di sini,' katanya.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement