REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Lebih dari 300 orang di seluruh Jepang jatuh sakit setelah mengonsumsi produk makanan beku yang tercemar pestisida, demikian dilaporkan, Selasa (7/1).
Para konsumen dilaporkan muntah-muntah, berak-berak seperti gejala orang yang keracunan makanan setelah mereka mengonsumsi makanan olahan produksi dari pabrik di Gunma, wilayah di sebelah utara Tokyo, menurut kajian yang dilakukan oleh harian Asahi Shimbun dan media lokal lain.
Pabrik yang merupakan bagian dari perusahaan nasional besar penghasil makanan laut Maruha Nichiro Holdings, menjadi pusat skandal keracunan makanan yang paling akhir terjadi di Jepang.
Kepolisian Jepang melakukan penyelidikan ke perusahaan itu. Penyelidikan dilakukan setelah bulan lalu mengungkapan bahwa sebagian produk makanan beku mereka tercemar oleh malation yaitu bahan kimia pertanian yang biasa digunakan untuk membunuh sejenis kumbang di ladang jagung dan padi.
Menurut media setempat, seperti yang dilansir AFP, polisi mencurigai pestisida itu tercampur pada produksi makanan beku termasuk produk pizza dan lasagna.
Asahi Shimbun melaporkan menemukan jumlah orang yang jatuh sakit lebih dari 300, sementara lembaga penyiaran NHK pada Senin menyebutkan 359 korban. Maruha Nichiro mengatakan menerima telepon dari 460 ribu pelanggan terkait masalah ini, mereka mengeluh menjadi sakit setelah mengonsumsi produk makanan olahan tersebut.
Telepon itu juga menyebut keluhan ada bau tak sedap yang tidak biasa pada produk makanan dan kini sedang mengembalikannya, kata juru bicara perusahaan. Produsen juga menemukan sekitar 1,2 juta kemasan yang berpotensi tercemar dan akan menarik 6,4 juta kemasan produk mereka, tambahnya. Produk Maruha Nichiro yang diragukan itu tidak ada yang dikirim ke luar negeri.