REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Wakil Menteri Luar Negeri Suriah, Faisal al-Miqdad, Senin (6/1) malam waktu setempat tiba di Teheran, Iran, untuk konsultasi dengan para pejabat Iran mengenai perkembangan Suriah dan Konferensi Perdamaian Internasional Jenewa II mendatang.
Diplomat Suriah dijadwalkan akan bertemu Menteri Luar Negeri Iran, Muhammad Javad Zarif dan Wakil Menteri Luar Negeri untuk Urusan Arab dan Afrika, Hossein Amir-Abdollahian, pada Selasa.
Amir-Abdollahian sebelumnya mengatakan bahwa kunjungan Al Miqdad ditujukan untuk konsultasi tentang Konferensi Internasional Jenewa II mendatang mengenai Suriah. Dia mengatakan kunjungan sejawatnya dari Suriah itu bertujuan untuk konsultasi mengenai pelaksanaan konferensi Jenewa II nanti.
Amir-Abdollahian juga menanggapi pernyataan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry, Ahad mengenai kehadiran bersyarat Iran di Jenewa II pada tingkat menteri atau kehadiran tak bersyarat di tingkat yang lebih rendah sebagai pengamat.
''Hal itu tidak mempengaruhi pihak-pihak di Jenewa II karena pertemuan itu tak lebih dari acara TV,'' katanya.
Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon, pada Senin mulai mengirimkan undangan konferensi perdamaian Suriah pada 22 Januari. Namun, Iran tidak pada daftar pertama.
''Kerry dan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, akan bertemu pada 13 Januari dalam upaya memutuskan apakah Iran harus mengambil bagian atau tidak dalam perundingan Jenewa II,'' kata wakil juru bicara PBB, Farhan Haq.