REPUBLIKA.CO.ID, TUNIS-- Menghadapi pemilu, kelompok Islam berkuasa di Tunisia yang dimotori Partai Enahda serta partai utama oposisi, Nidaa Tounes, sepakat menunjuk Mehdi Jomaa, seorang tokoh teknokrat, sebagai Perdana Menteri (PM) sementara untuk menjalankan roda pemerintahan hingga terselenggaranya pemilu tahun ini.
Tiga tahun sejak penggulingan pemerintahan otoriter pimpinan Ben Ali, kini Tunisia disebut selangkah lagi menuju negara demokratis jika berhasil menyelenggarakan pemilu.
Sayang, hingga kini, proses pembentukan KPU Tunisia masih belum terlaksana karena belum ada kata sepakat antara pemerintah dan kubu oposisi terkait komposisi anggota KPU.
Hal yang unik, ketegangan antara pemerintah dan oposisi dalam perdebatan soal KPU Tunisia tersebut dimediasi oleh serikat buruh terbesar di negeri itu, UGTT.