REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Pemimpin Partai Sosialis Progresif (PSP) Lebanon yang juga tokoh Druze, Walid Jumblatt, di Tripoli, Selasa, meminta semua pihak di Lebanon untuk melestarikan kerukunan beragama.
Seruan itu dilakukan menyusul sehari setelah penyerangan orang yang tidak dikenal terhadap perpustakaan bersejarah yang dimiliki oleh seorang pendeta Kristen Ortodoks Yunani di utara Tripoli.
Jumblatt juga menuntut penyelidikan atas serangan itu, yang dinilai sebagai peningkatan ketegangan sektarian di kota yang dilanda perang setiap hari itu.
"Pernyataan penyesalan tidak lagi cukup untuk menyelamatkan kota Tripoli dari konflik berdarah, perang politik, ekonomi dan sosial itu akan terus berlanjut... Sepertinya apa yang mereka cari adalah kerusakan pluralitas ini dan kerukunan [agama] yang menjadi landmark kota Arab ini," kata Jumblatt dalam artikel mingguan yang diterbitkan di media PSP surat kabar Al-Anbaa online.