REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Suriah mulai memindahkan senjata kimianya keluar di tengah fase krusial pelucutan senjata yang dipantau komunitas Internasional. Program ini sempat tertunda akibat perang dan kendala teknis.
Misi gabungan antara Perserikatan Bangsa-Bagsa dan Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW), Selasa (7/1), menyatakan material senjata telah dipindahkan dari dua lokasi ke dermaga Latakia dan dimuat dalam kapal komersial Danish.
''Ini langkah penting memulai memindahkan material senjata sebagai bagian rencana pemusnahan senjata di luar Suriah,'' kata Direktur Jenderal OPCW, Mehmet Uzumcu.
Ia mendorong pemerintah Suriah untuk menjaga momentum ini dengan memprioritaskan pemindahan materi kimia menjaga momentum pemindahan material ini sebagai prioritas dengan cara-cara yang baik benar, agar pemusnahan material senjata kimia di luar Suriah dapat berjalan secepatnya.
Dalam wawancara Aljazeera, koordinator misi gabungan ini Sigrid Kaag mengatakan pemindahan pertama material senjata mengindikasikan mulai adanya kemajuan dalam persoalan senjata Suriah.
''Ini merupakan langkah awal dari rangkaian pemindahan. Kami harap Pemerintah Suriah kooperatif untuk memindahkan semua bahan kimia keluar dari sana,'' kata Kaag.