REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Perdana Menteri Palestina di Jalur Gaza, Ismail Haniyah, melakukan kontak dengan menelepon Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas, Senin (6/1) dalam upaya mempercepat pembicaraan rekonsiliasi kedua pihak.
''Dalam pembicaraan telepon itu, Haniyah mengatakan kepada Abbas bahwa dia ingin mengakhiri perpecahan dengan meningkatkan kepercayaan antara kedua belah pihak,'' sebut laporan Kantor Berita Palestina Ma'an yang dikutip Mi'raj News Agency.
Haniyah menyatakan pemerintahnya siap untuk melakukan semua yang diperlukan guna mengakhiri perpecahan antara Tepi Barat dan Jalur Gaza.
Ia menelepon hanya beberapa jam setelah mengumumkan keputusan untuk mengizinkan seluruh anggota Fatah yang meninggalkan Gaza tahun 2007, kembali ke Jalur Gaza dan pembebasan anggota Fatah yang ditangkap karena alasan 'keamanan'.
Haniyah juga mengizinkan anggota Parlemen Palestina di Tepi Barat untuk berkunjung ke Gaza.