Kamis 09 Jan 2014 06:42 WIB

Anggap Misi Militer Sukses, Prancis Akan Kurangi Tentara di Mali

Presiden Prancis, Francois Hollande
Foto: REUTERS
Presiden Prancis, Francois Hollande

REPUBLIKA.CO.ID, CREIL -- Prancis akan memangkas tentaranya di Mali. Yaitu dari 2.500 menjadi 1.600 pada pertengahan bulan depan.

Presiden Francois Hollande mengatakan, situasi di Mali telah terkendali. "Tujuan utama dari misi telah selesai dilaksanakan," katanya di satu pangkalan udara di Creil, utara Prancis, Rabu (8/1) waktu setempat.

"Ukuran pasukan akan berkurang dari sekitar 2.500 saat ini menjadi 1.600 prajurit dan kemudian menjadi seribu yang merupakan jumlah yang diperlukan untuk melawan ancaman yang mungkin muncul kembali karena kelompok teroris masih ada di Mali utara," lanjut dia.

Prancis meluncurkan Operasi Serval militer di bekas koloni itu pada 11 Januari 2013 untuk mengusir gerak maju gerilyawan menyusul kudeta.

Intervensi tersebut telah banyak dipuji sebagai sukses secara internasional untuk menghentikan gerak gerilyawan Alqaida dan pemberontak Tuareg dari maju ke wilayah selatan negara yang luas dan juga maju ke ibu kota Bamako.

Akhir 2013, Perserikatan Bangsa Bangsa mengatakan, pasukan Prancis dan Chad telah menghancurkan hampir enam ton bahan peledak dan senjata yang ditemukan di gurun utara Mali yang dikuasai pemberontak.

Para tentara Chad, sedang berpatroli wilayah di dekat perbatasan Aljazair dengan pasukan Operasi Serval Prancis ketika mereka menemukan peledak itu..

"Pada 28-29 Desember, batalyon Chad MINUSMA, penghubung serta dukungan detasemen dari kekuatan Serval telah menemukan dua gudang besar senjata dan amunisi yang terletak sekitar 150 kilometer (95 mil) barat daya Tessalit," tulis pernyataan tersebut.

Prancis meluncurkan Operasi Serval pada Januari untuk mengusir gerilyawan garis keras Alqaida yang telah menduduki Mali utara pada 2012 dan memberlakukan interpretasi syariah Islam pada penduduk Timbuktu dan pemukiman gurun utama lainnya.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement