REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry, memulai perjalanan lagi akhir pekan ini untuk membahas masalah perang di Suriah di Prancis dan Kuwait. Dia melakukannya hanya dua pekan sebelum perundingan perdamaian Suriah diupayakan guna dapat berlangsung lancar.
Dalam perjalanan ke-22 sejak menjadi menteri luar negeri, Kerry juga akan mendorong visinya untuk perjanjian perdamaian Timur Tengah. Dia berencana menjelaskan kepada para menteri Liga Arab tentang kemajuan yang dicapai sejauh ini.
''Kurang dari sepekan setelah kembali dari Israel, diplomat tertinggi AS ini akan pergi lagi pada Sabtu dengan tujuan pertama Paris dan pertemuan dengan para menteri dari kelompok 'para Sahabat Suriah','' kata juru bicara Departemen Luar Negeri, Jen Psaki, Rabu.
Selama berada di ibu kota Perancis, Kerry juga akan melakukan pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, pada Senin.
Kedua menteri adalah penyelenggara utama perundingan perdamaian Suriah yang akan dibuka pada 22 Januari di kota Montreux, Swiss, sebelum tim-tim politik itu kemudian pindah ke Jenewa untuk melakukan perundingan lebih lanjut yang dipimpin PBB pada 24 Januari.
Hal ini diatur untuk menjadi yang pertama kalinya sejak perang meletus pada Maret 2011 bahwa pemerintah Suriah Presiden Bashar Al Assad duduk dengan oposisi guna membahas upaya-upaya untuk mengakhiri permusuhan.