Jumat 10 Jan 2014 11:03 WIB

Serangan di Irak Barat, 15 Tewas

Aksi kekerasan masih terus melanda Irak.
Foto: EPA/STR
Aksi kekerasan masih terus melanda Irak.

REPUBLIKA.CO.ID, RAMADI -- Sedikitnya 15 orang, termasuk delapan anggota Alqaidah, tewas dan delapan orang lagi cedera dalam bentrokan dan serangan di Provinsi Anbar, Irak Barat, dan di dekat Ibu Kota Irak, Baghdad, pada Kamis (9/1) malam, kata polisi.

Pasukan komando polisi terlibat bentrokan sengit dengan gerilyawan Alqaidah di satu daerah gurun di dekat Kota Kecil Khaldiyah, sekitar 80 kilometer di sebelah barat Ibu Kota Irak tersebut, menewaskan delapan gerilyawan dan menghancurkan tiga kendaraan mereka, kata satu sumber polisi provinsi yang tak mau disebutkan jatidirinya kepada Xinhua, yang dikutip Jumat (10/1).

Masih di Anbar, satu bom mobil meledak di dekat rumah Sheikh Zamil Al-Ghanimi, pemimpin suku dan seorang pemimpin kelompok paramiliter Shawa, yang didukung pemerintah, di Kabupaten As-Soufiyah di sebelah timur-laut Ibu Kota Provinsi tersebut, Ramadi, sekitar 110 kilometer di sebelah barat Baghdad. Seorang warga sipil tewas dan dua orang lagi cedera, kata sumber itu.

Al-Ghanimi sendiri selamat dari serangan tersebut sebab ia tak berada di rumah, ketika ledakan terjadi, tambah sumber itu.

Sementara itu, satuan pasukan militer memburu tiga pria bersenjata yang membawa bom pinggir jalan di mobil mereka dan menembak mereka hingga tewas di Daerah Abu Ghraib, sekitar 25 kilometer di sebelah barat Baghdad, kata satu sumber polisi lokal.

Saat petang, satu sumber polisi provinsi memberitahu Xinhua bahwa tiga personel pasukan komando polisi tewas dan enam lagi cedera ketika seorang pembom bunuh diri meledakkan mobilnya yang berisi peledak di dekat kerumunan anggota Pasukan Taktis dan Senjata Khusus di Ramadi.

Irak menghadapi kerusuhan terburuknya dalam beberapa tahun belakangan. Menurut Misi Bantuan PBB untuk Irak, sebanyak 8.868 orang Irak tewas pada 2013, termasuk 7.818 warga sipil dan personel polisi sipil, yang merupakan jumlah korban tewas paling banyak selama bertahun-tahun.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement