Jumat 10 Jan 2014 13:21 WIB

Backpacker Tinggalkan $540 Juta Dana Pensiun di Australia

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA -- Kantor Pajak Australia, ATO, menyatakan sedikitnya 540 juta dollar dana pensiun saat ini tidak diklaim oleh para pekerja sementara yang kini telah meninggalkan Australia. Mereka umumnya merupakan backpacker yang bekerja di wilayah pedalaman Benua Kangguru.

Sebuah LSM yang peduli masalah backpacker, kini meminta Pemerintah Australia untuk membuat skema kebijakan yang memungkinkan para pekerja sementara itu bisa mengklaim kembali uang pensiun mereka.

Menurut Julian Ledger dari Youth Hostels Association mengatakan, banyak anak-anak muda yang datang bekerja sementara di Australia, tidak mengerti apa itu dana pensiun.

Seorang backpacker, Arthur Jan dari Perancis dan rekannya Gesper Rauteanen dari Finlandia mengaku tidak begitu tahu sistem dana pensiun di Australia. Saat ini keduanya bekerja sebagai pemetik buah di perkebunan Bundaberg.

Sementara itu, Michael McMahon yang mengoperasikan perkebunan jeruk di daerah Gin Gin mengatakan, pihaknya mempekerjakan hingga 500 pekerja sementara sepanjang tahun. Setiap pekerjanya yang mendapat bayaran $450, maka McMahon akan membayarkan 9,25 persennya sebagai dana pensiun. "Ini uang yang banyak. Sayang sekali mereka tidak mengklaimnya," katanya.

Menurut ketentuan, kantor ATO akan menahan semua dana pensiun yang tidak diklaim selama 5 tahun, dan jika setelahnya belum juga diklaim, maka dana tersebut akan disalurkan ke kas negara.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement