REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Sebagian besar atau sekitar 80 persen warga Israel menilai bahwa perundingan antara Israel dan Palestina yang ditengahi Amerika Serikat akan gagal dalam menghasilkan kesepakatan damai. Demikian kata sebuah hasil survei yang dipublikasikan pada Jumat.
Dalam survei tersebut, sekitar 80 persen dari 507 responden yang merupakan warga Israel keturunan Yahudi dan Arab itu menyampaikan pendapat kepada surat kabar Maariv bahwa mereka yakin pembicaraan antara Israel-AS-Palestina untuk upaya damai tidak akan berhasil.
Survei itu dilakukan seminggu setelah kunjungan Menteri Luar Negeri AS, John Kerry, yang memulai kembali perundingan damai pada Juli 2013 setelah sempat tertunda selama tiga tahun.
Kerry mendorong kedua belah pihak, Israel dan Palestina, untuk dapat menyetujui kerangka kerja untuk status akhir perundingan.
Survei pada surat kabar Maariv itu menunjukkan bahwa 73 persen responden menolak penarikan total pasukan Israel dari wilayah Tepi Barat dalam perjanjian damai apapun.
Para pemimpin Israel dan Palestina pun tampaknya semakin berselisih paham terkait dengan tuntutan dari masing-masing pihak. Itu termasuk mengenai perbatasan wilayah negara Palestina di masa depan dan kehadiran militer Israel di Lembah Jordan.