Jumat 10 Jan 2014 22:30 WIB

Knesset Berkeras Ingin Bangun Kuil Yahudi di Atas Reruntuhan Masjid Al Aqsha

Masjid Al Aqsha
Foto: EPA/Jim Hollander
Masjid Al Aqsha

REPUBLIKA.CO.ID, ALQUDS -- Seorang ekstrimis Yahudi, Meri Ragev, ketua Komite Dalam Negeri di parlemen Knesset menuntut pentingnya keberadaan para pemantau sepanjang hari di Masjid Al Aqsha. Hal itu dilakukan untuk menghadang usaha intens renovasi yang dilakukan Badan Wakaf Islam di sana.

Wanita Yahudi ini menilai tindakan wakaf Islam sebagai tindakan sia-sia dan merusak peninggalan bersejarah yang ada di Kukit Kuil (penamaan Israel untuk masjid Al-Aqsha).

Pernyataan Ragev ini disampaikan di Knesset yang dihadiri oleh perwakilan dinas peninggalan bersejarah, elit polisi zionis di Al Quds, anggota Knesset dan organisasi untuk Kuil Yahudi.

Pertemuan itu sepakat dengan Ragev bahwa renovasi itu sebagai tindakan perusakan atas peninggalan bersejarah Yahudi.

“Setiap kita memiliki rumah dan pasti dipertahankan. Kita memiliki rumah yaitu Kuil yang akan dibangun dalam waktu dekat di atas reruntuhan Masjid Al-Aqsha dan harus dijaga.” Tegas Ragev.

Di sisi lain, lembaga Al Aqsha menegaskan kemarin bahwa pernyataan Ragev kehilangan kebenaran fakta dan membuang sejarah dan fakta sejarah. Lembaga menegaskan tidak adanya mitos haikal dan kuil yahudi di Masjid Al-Aqsha. Klaim yahudi hanya ingin membenarnya kekerasannya terhadap Masjid Al Aqsha.

sumber : www.infopalestina.com
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement