REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Pemerintahan Hamas di Gaza membebaskan tujuh anggota Fatah sebagai salah satu kebijakan untuk mendorong rekonsiliasi antara kedua belah pihak dalam rangka mewujudkan persatuan nasional Palestina.
“Pembebasan ini bertujuan untuk memperkuat rekonsiliasi nasional,” kata Islam Shahwan, juru bicara Kementerian Dalam Negeri Hamas, seperti yang dilansir oleh Palestina News Network (PNN) yang dikutip Mi’raj News Agency.
Tahanan yang dibebaskan Rabu kemarin itu disambut oleh kerabat di luar penjara di mana tahanan tersebut menjalani hukuman hingga dua tahun.
"Gerakan Hamas di Tepi Barat menunggu keputusan positif yang akan memungkinkan untuk melanjutkan usaha mewujudkan persatuan nasional," kata Khaled al-Haj, seorang pejabat Hamas di wilayah itu.
Salah satu tahanan yang dibebaskan berharap rekonsiliasi dapat dicapai segera. "Musuh kita satu yaitu Israel dan kita harus mencurahkan perhatian kita untuk Palestina," katanya.