REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Singapura dilaporkan terus berusaha menjadi pusat transportasi di kawasan dengan pengembangan bandara yang dapat menampung penumpang lebih banyak.
"Otoritas di Bandara Changi Singapura mengatakan mereka akan menambah kapasitas menjadi 140 juta per tahun dalam satu dekade mendatang, dan berpotensi menyaingi rencana Dubai untuk mereposisi dirinya menjadi pusat penerbangan komersial dunia," tulis Arabian Business, Jumat (10/1).
Menteri Transportasi Singapura Lui Tuck Yew mengatakan pembangunan terminal keempat di Changi, yang dapat mengangani 16 juta penumpang, akan selesai tahun 2017 dengan biaya 1 miliar dolar AS. Sementara terminal kelima akan dibangun untuk menampung total 50 juta penumpang.
Changi saat ini mampu menampung 70 juta penumpang per tahun dan bandara ini telah dikunjungi 48,6 juta penumpang dalam 11 bulan terakhir di tahun 2013. Saat semua terminal sudah rampung, bandara ini diperkirakan akan mampu melayani 136 juta penumpang.
Sementara Bandara Dubai International Airport saat ini hanya berkapasitas 75 juta penumpang per tahun dan sedang mengalami pengembangan untuk dapat menampung 100 juta penumpang per tahun di 2020.
Namun, Saj Ahmad, seorang pengamat penerbangan dari StrategicAero di Dubai, Uni Emirat Arab, melihat langkah Singapura itu tidak akan mengancam Dubai sebagai hub penerbangan dunia.
"Singapura bukan hub dunia seperti Dubai. Dan saat ini Dubai juga sudah memiliki bandara lain yang super besar, Al Maktoum International. Singapura hanya mengejar ketertinggalannya," katanya.